Kavling di Neraka
Kavling di neraka |
"Dia bahkan rela membeli kavling di neraka untuk kamu, saking cintanya!"
"Maksudmu?"
"Ya, intinya, untuk membiayai wisudamu, dia rela kongkalikong menjual tanah milik kakaknya sendiri. Itu, kan, hak milik kakakny," kataku getir.
Adnan tertunduk parau.
"Ya begitulah Ibuk kalau sudah cinta, bisa gelap mata, apapun dilakukan sampai beli kavling di neraka."
"Kamu kejam sekali!"
"Aku tidak kejam, Adnan! Ibukku sakit karena Ibukmu sudah menggadai warisan nenek demi kamu."
"Terus apa ini karma?"
Aku menggeleng. "Setidaknya di penghujung Ibukmu mengcancel kavlingnya dengan permintaan maaf. Lalu memesan kavling di surga."
"Benarkah?"
Aku mengangguk haru, "Seperti itulah Ibuk yang rela menggadai jiwa untuk kita yang sering melupakannya!"
Adnan tertunduk, mengatakan tentang pesan Ibuknya, untuk tidak berpacaran dengan cewek bidan yang disayanginya, tapi ia pun backstreet sampai pada akhirnya yang bahkan gaji pertama Adnan selepas berlayar pun Ibuknya tak mampu dinikmatinya, malaikat berkepak sudah lebih dulu bersinggah dan mengajaknya pulang.
Dan suatu hari Adnan pun menyukaiku, tapi kesal yang tersimpan ini akhirnya kusingkap juga. Yang kutahu meski masa telah diterpa tapi kecewa takkan lekang sampai dia dilabuhkan.
josh
BalasHapussedih :'/
BalasHapus